Saturday, April 9, 2016

Gempa Bumi dan Serba-Serbinya

Menurut Kamus wikipedia.org Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Dan gempa bumi merupakan bencana yang sering ada di indonesia. Kerusakan atau efek yang ditimbulkan sangatlah besar, seperti hancurnya bangunan dan infrastrukturyang sering menimbulkan korban jiwa. Tak hanya itu, gempa bumi juga menimbulkan efek negatif trehadap psikis korbannya. (Biasanya Akan timbul trauma-trauma akan datangnya gempa lagi ataupun negatif thingking masa depan mereka nantinya)

Bicara mengenai gempa bumi, mari kita coba untuk mengupas tentang serba-serbi tentang sebagai berikut:
  • Gempa bumi dahsyat berskala besar dengan izin dan kuasa-Nya hanya terjadi pada saat kita telah terjaga, misalnya pada siang hari atau di saat pergantian waktu antara malam ke siang hari atau sebaliknya, siang hari ke malam hari. Kurang lebih antara jam 05.00 s/d 08.00 dipagi hari atau 04:00s/d19:00 disore hari.  Gempa bumi dahsyat tidak terjadi pada saat orang sedang terlelap dalam tidur misalnya saat-saat antara jam 20.00 s/d 03.00 malam. Inilah salah satu tanda kebesaran dan kasih-sayang Allah SWT kepada kita. Jadi dapat dikatakan bahwa Gempa bumi dahsyat berskala besar Insya Allah akan tidak terjadi pada saat kita sedang terlelap tidur. Allah SWT berfirman: "...apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi” [Al-A’raaf : 97-99]
  • Gempa bumi tidak akan terjadi pada saat daratan terjadi bencana alam (Gempa bumi juga tidak terjadi pada saat, banjir, hujan lebat dan badai) . Karena musibah bencana alam biasanya tidak terjadi bersamaan, namun bergantian antara bencana yang satu dengan bencana lainnya.
  • Gempa bumi tektonik terjadi di saat musim kering, atau musim kemarau. Sebaliknya musim penghujan sangat jarang terjadi gempa bumi. Kecuali gempa vulkanik dari gunung berapi.
  • Setelah terjadi gempa dahsyat berskala besar , biasanya akan segera turun hujan sangat lebat pada malam harinya. Kejadian ini bisanya berlangsung hingga 3 kali/hari berturut-turut setiap malam hari. Setelah gempa besar, apabila tidak terjadi hujan di malam harinya, hendaknya ekstra hati-hati karena akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Apabia pasca gempa tektonik yang besar tidak terjadi hujan, hendaknya ekstra hati-hati terhadap gempa susulan yang kemungkinan besar akan terjadi.
  • Beberapa minggu dan hari sebelum terjadi gempa besar, biasanya akan muncul awan hitam mulai dari siang hingga sore hari. Kemunculannya hanya sekali dua kali/hari, setelah itu lenyap dengan sendirinya. Ciri-ciri awan hitam tersebut seolah bagaikan mendung tetapi tidak menghasilkan hujan, warnanya hitam keabu-abuan bergumpal, tetapi rata menutupi seluruh ruang pandang di langit. Awan hitam itu seolah jaraknya dengan bumi terasa sangat rendah/dekat. Tidak ada angin, suasana mencekam, hening namun terkesan sangat mistis (beraura energi kuat). Cermati bila keadaan di atas mulai tampak. kita Coba untuk berkonsentrasi di dalam rumah dan coba juga di luar rumah, apakah badan anda merasa panas/gerah atau malah cenderung dingin ? Jika kita tidak merasakan gerah seperti disauna, seyogyanya agar kita lebih hati-hati.
  • Langit terlihat cerah dan bersih, kadang terdapat gumpalan awan putih dengan membentuk sebuah konfigurasi yang aneh dan unik. Kadang muncul knfigurasi seperti pusaka misalnya keris, kujang, rencong, ekor kuda, tongkat vertikal. Kadang berbentuk menyerupai wayang kulit, wajah raksasa, wajah bola mata manusia dst. Berbagai konfigurasi awan yang aneh-aneh tersebut merupakan gejala yang dipengaruhi oleh radiasi energi bumi, kondisi tekanan udara yang mengalami distorsi oleh adanya desakan energi bumi yang melebihi kewajaran. Masing-masing konfigurasi awan memiliki arti dan makna sendiri-sendiri. Untuk menerjemahkannya pun perlu keahlian khusus setelah kita terbiasa mengolah rahsa pangrasa.
  • Di samping itu, saat sebelum gempa suhu terasa sangat panas menyengat melebihi kewajaran biasanya. Bahkan pada saat kita berada di dalam ruangan atau rumah sekalipun. Rasakan dan cermati hawa panas semacam ini, biasanya secara spontan membuat perasaan menjadi panik, gundah, gelisah. Itulah panasnya hawa bebendu, sampai terasa panas di daun telinga kita, panas seperti dipanggang api. Bila kita merasakan hawa dan gejala alam seperti ini hendaklah meningkatkan kewaspadaan, biasanya hawa panas tersebut merupakan radiasi dari tegangan energi dari dalam lempeng bumi yang siap terlepas menjadi energi gempa bumi tektonik yang besar. Hawa panas semacam ini dapat kita rasakan dalam jarak hingga ribuan kilometer. Misalnya posisi kita sedang di Jakarta, lalu merasakan hawa panas tersebut, yang menjadi gejala akan terjadi gempa di wilayah Papua, Maluku, Ambon, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung. Hawa panas tersebut bisa di rasakan dari mana arah datangnya. Nah, arah itulah menunjukkan lokasi tempat di mana akan terjadi gempa bumi. Rasakan aura panas yang merupakan suatu hal dapat berakibat celaka atau berbahaya tersebut, yang terasa mengalir dari dalam tanah, melewati permukaan tanah lalu naik ke atas menjadi radiasi yang kuat.
  • Bila kita tidur di bawah tidak di atas ranjang, berarti kita akan langsung bersentuhan dengan bumi. Saat itu kita bisa saja berkonsentrasi dan memasang indera batin dan kalbu anda untuk mencermati suara yang berasal dari bawah permukaan tanah, atau yang berasal dari dalam bumi. Apabila terdengar suara gemuruh, terkadang disertai letupan dan dentuman kecil, hendaknya kewaspadaan ditingkatkan. Karena suara gemurh dan dentuman-dentuman itu merupakan proses pergerakan lempeng bumi yang akan berubah menjadi kekuatan gelombang tektonik. 
  • Beberapa minggu misalnya antara 4 s/d 12 minggu sebelumnya, kita dapat menyaksikan peristiwa spektakuler, di mana terjadi eksodus besar-besaran oleh masyarakat “halus” dari arah mata angin tertentu menuju ke satu arah yang lain. Misalnya dari arah selatan ke arah utara. Disebut masyarakat karena mereka hidup berkelompok, juga membuat suatu koloni yang saling berinteraksi di antaranya. Masyarakat “halus” itu rupanya sudah merasakan suhu panas yang terpancar dari pusat gempa (episentrum). Walaupun gempa belum terjadi, namun energi tektonik yang tertahan dan terakumulasi di dalam lapisan kulit bumi dalam sekian lama waktunya akan menimbulkan spleteran energi yang terasa panas dan membuat badan terasa gerah sekali. Panas itulah yang membuat mereka tidak betah/kuat lalu “mengungsi” menjauhi pusat-pusat panas calon episentrum tersebut. Hal ini pernah terjadi 3 bulan sebelum gempa Jogja. Dan 2 bulan sebelum gempa Bengkulu akhir tahun 2007 lalu.
  • Perilaku binatang yang tidak wajar alias keluar dari pakem kebiasaannya. Misalnya kucing, anjing, mencari tempat-tempat yang dingin untuk berteduh/tidur. Biasanya kucing dan anjing betah di tempat-tempat yang hangat dan panas. Kicau burung emprit gantil yang semakin intensif terdengar di malam hari, padahal biasanya emprit gantil berkicau di pagi, siang, dan sore hari.
  • Hewan dan binatang melata, binatang yang hidup di dalam rongga tanah keluar berkeliaran pada waktu-waktu diluar kebiasaannya, berkeliaran ke tempat-tempat yang tidak biasa disambangi atau menjadi habitat hidupnya.
Dalam suatu riwayat disebutkan;
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab RA pernah terjadi gempa sebagaimana dalam riwayat Ibnu Abid Dun-ya, kemudian Umar menempelkan tangannya ke tanah dan berkata kepada bumi,”Ada apa denganmu?” Kemudian beliau berkata kepada masyarakatnya:
“Wahai masyarakat, tidaklah gempa ini terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian lakukan. Alangkah cepatnya kalian melakukan dosa. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika terjadi gempa lagi, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!”

Wallahu Alam Bishowab.

No comments: