Tuesday, September 1, 2015

Kisah seorang Pengemis Dan Pengantin Baru.


Kisah ini adalah sebuah kisah nyata yang telah diceritakan dan diterjemahkan dari buku Qishasasu Muatsirat Lilfatayat karya Ahmad salim Badwilan.
Di Timur Tengah tinggalah  seorang muslimah yang sangat solehah, dia selalu  menjaga dirinya dengan berhijab untuk menutup aurat dan wajahnya, dia tidak pernah sekalipun melihat laki-laki sepanjang hidupnya kecuali hanya mahramnya saja, dia sangat berpegang teguh pada agamanya dan sangatlah mulia akhlaknya. Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang telah mempertemukannya dengan seorang muslim untuk pasangannya. Maka, tibalah waktu resepsi pernikahan pengantin telah diadakan bersama tuntunan Islam yang indah. Pada malam pertamanya Kedua pengantin teresebut segera bergegas memasuki kamarnya. Wanita tersebut  segera bergegas untuk menyiapkan hidangan pembuka untuk suaminya lalu berkumpul bersama suaminya diruang makan.


Tiba-tiba saja, keduanya mendengar suara ketukan pintu. Sang suami menghentak dengan gusar dan berkata:

 “Duhai istriku, Siapakah orang yang telah berani mengganggu kita ini?”.

Wanita tersebut lalu bergegas untuk menuju kepintu lalu bertanya dari balik pintu:

“Siapa?”.

Terdengar jawaban: 

“Saya hanyalah seorang pengemis yang hanya  meminta sedikit sedekah karena hari ini saya belum makan”.

Wanita tersebut kemudian menyampaikan kepada suaminya:

“Duhai suamiku sesungguhnya dia adalah seorang pengemis yang meminta sedikit sedekah karena dia belum makan”.

Suaminyapun marah lalu berkata:

“Apakah hanya gara-gara pengemis ini waktu untuk  kita berdua terganggu, apalagi kita sedang menikmati malam pertama?”.


Sang suami segera bergegas keluar dan langsung memukulnya secara bertubi-tubi. Sesaat kemudian, terdengar rintihan dan ringisan dari pengemis,  lalu segera pergi membawa rasa lapar dan luka yang memenuhi tubuhnya.



Setelah itu sang suamipun kembali untuk menemui Wanita tersebut di dalam kamar pengantin dengan hati yang penuh emosi yang membara karena merasa terganggu oleh pengemis tadi.

Tidak lama kemudian keanehanpun terjadi, tiba-tiba saja sang suamipun terserang suatu penyakit aneh seperti orang kesurupan karena merasa dunia menyempit dan menghimpitnya dengan keras. Lalu iapun segera  berlari keluar rumah dengan menjerit, meninggalkan istrinya yang ketakutan, itulah kehendak Allah SWT.


Waktu terus berlalu, hari silih berganti suaminyapun belum kembali juga dan batinnyapun seolah ingin menjerit. Dan hatinya berkata:

"Kemanakah perginya engkau duhai suamiku. Yang aku inginkan adalah hanyalah engkau, Seorang laki-laki tempatku bernaung di bawah naungannya, membantuku menyelesaikan problema-problemaku. Aku ingin hidup bahagia, aku ingin melahirkan anak-anak, aku ingin menjadi ibu, dan menjalani kehidupan yang normal. Akan tetapi takdir telah menjadikanku seperti ini".

Wanita tersebut meyerahkan segala urusan  kepada Allah SWT,  bersabar, selalu bersangka baik kepada-Nya, pasrah dengan takdir dari-Nya dan berdoa kepada Allah dengan mengharapkan ridho-Nya semata.

Setelah lima belas tahun dari peristiwa itu, tiba-tiba datanglah  seorang muslim yang ingin meminangnya, diapun dengan ikhlas menerimanya dan berlangsunglah pernikahan dengan segera.


Pada malam pertama, suami istri tersebut berkumpul didepan hidangan pembuka yang telah disajikan. Tiba-tiba keduanya mendengar suara ketukan pintu.

Berkata suami kepada istrinya:
“Pergilah engkau untuk membukakan pintu”.

Wanita tersebut bergegas untuk menuju pintu dan bertanya:

 “Siapa?”.

Orang tersebut menjawab:

“Hanya seorang Pengemis yang hanya ingin meminta sedekah karena hari ini saya belum makan”.


Wanita tersebut bergegas untuk menemui suaminya yang langsung menanyakan siapa tamu mereka dan berkata;

“Hanya seorang Pengemis yang hanya ingin meminta sedekah karena hari ini dia belum makan”.

Maka si suami berkata:

 “Duhai istriku cepat panggilah dia kemari dan siapkan seluruh makanan ini diruang tamu lalu persilahkan dia makan sampai kenyang”.


Wanita tersebut bergegas untuk menyiapkan hidangan, membukakan pintu lalu mempersilahkan pengemis itu untuk makan.



Wanita tersebut bergegas untuk kembali menemui suaminya dengan menangis. 
Suaminya lmerasa keheranan dan bertanya;
“Ada apa denganmu?, Kenapa engkau menangis?, Apa yang telah  terjadi?, Apakah pengemis itu menghinamu?”

Wanita tersebut menjawab dengan linangan air mata yang memenuhi matanya:

 “Tidak”.

Suaminyapun kembali bertanya:

“Apakah dia telah mengganggumu?”


Wanita tersebut menjawab:
“Tidak”.

Suaminyapun bertanya lagi:
Apakah dia menyakitimu?”


Wanita tersebut menjawab:

“Tidak”.


Suaminyapun kembali bertanya:

“Lalu kenapa engkau menangis?”



Wanita tersebut berkata:
“Ketahuilah suamiku jika Pengemis yang duduk di ruang tamumu dan menyantap hidanganmu adalah mantan suamiku lima belas tahun yang lalu. Pada malam penganti itu, ada pengemis datang dan suamiku memukulinya dengan keras. Setelah itu mantan suamiku kembali menemuiku dengan dada yang sempit. Aku menyangkanya dia terkena jin atau kesurupan. Dia lari meninggalkan rumah tanpa ada kabar sampai malam ini….Ternyata dia telah menjadi pengemis.”


Si suami tiba-tiba menangis….

Kemudian wanita tersebut  bertanya:

 “Apa yang membuatmu menangis duhai suamiku?”

Suaminyapun berkata :

“Tahukah engkau siapakah  pengemis yang telah dipukul oleh mantan suamimu dulu?”.


Wanita tersebutpun bertanya:
“Siapakah dia ?”.

Suaminyapun berkata :
“Sesungguhnya pengemis itu adalah  aku….”.

Ambil sebuah hikmah dari sebuah pengalaman.......


Diambil dari: MAJELIS RATIB DAN MAULID HABIB ABU BAKAR BIN ALWI ALHABSY.

No comments: