Monday, November 25, 2019

Kisah: Seorang Raja Yang Tangan Dan Mulutnya Tidak Bisa Dibakar


Disadur dari Kitab Tajul A`ras Karya Habib Ali Bin Husain Al-Attas

Dahulu kala, ada Seorang Ahlul Bayt yang datang dari Hadramaut  untuk berkhidmad  dan tinggal  di India. Nama beliau adalah Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas dan tinggal di hutan yang jauh dari perkotaan.

Dalam kehidupan sehari-harinya Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas ini dikenal sering tidak menggunakan pakaian dan tidurnyapun cuma didahan-dahan pohon saja. Masyarakat hindu disekitar hutan itu seringkali mengunjungi Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas dan akhirnya banyak orang masuk islam. Apabila ada masyarakat yang sakit, mereka segera pergi ke kediaman Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas dengan membawa air untuk diobati. Dengan karomahnya Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas masyarakat yang sakit bisa segera  sembuh.

Tidak ada satu orang pun yang telah masuk kehutan itu lalu kembali lagi  kecuali telah beragama Islam. Setiap harinya ada saja  orang-orang yang telah masuk agama islam dan belajar kepada Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas.

Hari demi hari banyak orang yang mendengar tentang kehebatan Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas, dan oleh karenanya semakin banyak pula orang yang mau  menemui Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas.

Akhirnya pada suatu waktu, ada sebuah kerajaan dimana banyak  perajuritnya yang telah masuk agama islam, karena sering pergi kehutan hanya untuk menemui Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas.

Akhirnya berita ini sampai terdengar Sang Raja  tentang banyak orang bahkan perajurit kerajaannya sendiri yang sudah pindah keyakinannya

Sang Raja bertanya kepada perajuritnya yg telah masuk islam apabila perajuritnya tidak menjawab pertanyaan nya maka akan dibunuhnya:
"Siapakah orang yang telah mengajak kalian untuk menghianati agama hindu?"

Para prajurit menjawab: 
"Ada seorang habib yg tinggal didalam hutan yg mana habib itu tidak memakai baju,tidur didahan hutan, habib itulah yg mengajak kami untuk ke agama yg benar".

Mendengar itu Sang Raja pun mrnjadi marah kepada Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas, mengajak perajuritnya yg masih pengikut agamanya untuk mengunjungi Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas.

Takkalah Sang Raja sudah sampai  di kediaman Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas. Sang Raja berkata:
"Duhai Habib, Maukah engkau untuk  menghentikan perkejaanmu (paksaanmu) untuk mengajak rakyatku untuk keagamamu, jika tidak maka besok akan aku hancurkan ratakan semua hutan ini dengan rombongan pasukan gajah-gajahku".

Dengan tenang Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas  pun menjawab:
"Aku tidak pernah memaksa mereka, tapi mereka sendirilah yang telah datang kepadaku, dan aku persilahkan jika  engkau memang berniat mau hancurkan hutan ini, aku tunggu kedatanganmu besok".

Pada esok harinya seorang muridnya  Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas datang melapor kepada  Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas  dan berkata:
"Ya habib mereka telah datang membawa rombongan gajah gajahnya datang kesini".

 Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas lau menjawab:
"Tenang saja".

Ketika sampai pgajah gajah sang raja mau menghancurkan hutan tersebut,  Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas  pun mengangkat tangannya dan berdo'a,
"Ya Allah izin kan aku untuk memerintahkan nyamuk-nyamuk-Mu agar memerangi gajah-gajah itu" 

Kemudian nyamuk-nyamuk dihutan itu pun bergerak semua untk memerangi rombongan pasukan gajah-gajah itu, sampailah gajah gajah itu kesakitan dan berlari meninggalkan hutan tersebut

Sang Raja pun mendekat ke  Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas sambil berkata:
"Wahai habib aku mengaku kalah, jgn ajak aku masuk ke agamamu, dan aku tidak akan lagi melarang siapa pun untuk menemuimu masuk ke agamamu, dan aku berjanji setiap hari Jum'at aku akan datang kesini membawakan makanan untukmu wahai habib".

Sang Raja pun memenuhi janjinya.  Setiap hari Jum'at Sang Raja acapkali datang menemui  Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas  untuk hanya sekedar memberikan makanan dan mencium tangan Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas  menggunakan mulutnya.

Beberapa tahun kemudian Sang Raja pun telah mangkat. Karena Sang Raja beragama hindu maka mayatnyapun harus dibakar. Ada yang aneh, ketika seharusnya semua bagian tubuh telah habis dibakar, Masyarakat setempat mendapati adanya dua anggota tubuh yang tidak terbakar. Lalu mereka mencoba membakarnya lagi tapi tetap saja tidak bisa terbakar juga, sampai dicoba beberapa kalipun hasilnya tetap sama, dua anggota tubuh ini  tidak terbakar. ,  dua anggota tubuh itu adalah tangan dan mulutnya Sang Raja.

Masayarakat yang membakar jasad Sang Raja pun menjadi  heran dan membawa kedua anggota tubuh Sang Raja yang tidak bisa dibakar  kepada  Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas. Meereka lau berkata:
"Ya habib kenapa tangan dan mulutnya Sang Raja tidak bisa bisa dibakar, ada apa ini?"

 Al-Habib Muhammad Maula Dangal Al-Attas menjawab:
"Bagaimana tangan dan mulutnya bisa terbakar, sedangkan setiap hari Jum'at, Beliau datang kepadaku hanya untuk Mushofahah (bersalaman) dan mencium tangan ku dengan mulutnya. Aku ini Ahlul Bayt (Anak cucunya Seseorang yg telah diharamkan atasnya api) bukan sampai situ saja, bahkan Aku setiap hari didatangi olehnya yakni Rasulullah ﷺ aku bermushofahah (bersalaman) dan mencium tangannya Rasulullah ﷺ".

Semenjak itulah Negara India banyak masuk agama Islam karena telah menyaksikan karomah Habib Muhammad Maula Dangal Al-'Atthosh.

Wallahu Alam Bishowab.

No comments: