Saturday, September 22, 2018

Sayyidina Ali RA Bertanya Rasulullah ﷺ Menjawab.


Disadur dari kitab barencong- Sembah Sayyidina Ali (50) yang diriwayatkan oleh Syekh Muhammad Abdussamad (Datu Sanggul).

Asal suatu risalah yang kecil yang menyatakan usulSayyidina Ali RA kepada Rasulullah barang siapa mengetahui jalan sempurna amalnya ini. 

Bermula Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ apakah Syari’at, tharikat, hakikat, dan ma’rifat itu?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Syareat itu pada Taubat, Tharikat itu pada Hati, Hakikat itu pada Ruh, Ma’rifat itu pada Dzat Allah".
Sembah Sayyidina Ali RA:
"Ya Rasulullah ﷺ apakah syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat itu, samakah, samakah berlainankah amalnya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Asalnya orang syareat dan tharikat; semata-mata mengerjakan segala pesuruh. Amalnya orang hakikat; mengesakan Zat Allah, Amalnya orang ma’rifat: tetap pada Dzat Allah".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Ya Rasulullah ﷺ adapun syareat, tharekat, hakikat, dan ma’rifat, berlainankah atau samakah nafsunya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Syariat, nafsunya, amarah, matinya hancur lebur/cerai berai, Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya kurus kering, Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning, Ma’rifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ adapun syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, berlainankah atau samakah shalatnya?."

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:

Shalatnya orang syareat akan kiblat. Menghadap baitullah membara hatinya bercahaya. Shalatnya orang tharekat membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul makmur. Shalatnya  orang hakikat kiblatnya menghadap Arsy membara hatinya bercahaya. Shalatnya orang ma’rifat kiblatnya menghadap seperti firman Allah SWT didalam Al-Qur’an yang berbunyi:

وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya:
"Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui".(QS. Al-Baqarah:115).

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ adapun syareat, tarekat, hakikat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah pekerjaannya".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Pekerjaan syareat itu : mengucap syahadat, sembahyang, puasa, memberi zakat dan naik haji. Pekerjaan tarekat itu : mentasdikkan barang yang diamalkannya. Pekerjaan hakikat itu : senantiasa tetap adanya dan mengesakan zat Allah Ta’ala menepikan barang lainnya. Pekerjaan ma’rifat itu: semata-mata tetap adanya dan sendirinya zat Allah Ta’ala".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ adapun syareat, tarekat, hakekat dan ma’rifat, berlainankah atau samakah alamnya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Syareat itu ialah : alamnya perjalanan tubuh. Tarekat itu ialah : alamnya malakut perjalanannya hati. Hakikat itu ialah : alamnya jabarut perjalanannya Ruh . Ma’rifat itu ialah : alamnya lahud perjalanannya Siir".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ Syareat, tharekat, hakikat, ma’rifat, samakah ilmunya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Syareat itu ialah : ilmunya yakin, Tharekat itu ialah : Ainal yakin, Hakikat itu ialah: Haqul yakin, Ma’rifat itu ialah : Kamallul yakin".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ Apakah yang empat itu sama kebangkitannya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Kebangkitan syareat ialah : taubat sekalian dosa, Kebangkitan tarekat ialah : sabar dan ridha akan qudrat Allah, Kebangkitan hakikat ialah : syukur akan barang yang datang daripada Allah swt., Kebangkitan ma’rifat ialah : ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah Ta’ala".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ orang yang ampuk itu apa kejadiannya".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Adapun syareat itu ialah : kejadiannya af’al, Adapun tharekat itu ialah : kejadiannya asma, Adapun hakikat itu ialah : kejadiannya sifat, Adapun ma’rifat itu ialah : kejadiannya Dzat".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ Adapun yang empat (4) itu apakah atas Dzatnya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Adapun syareat itu ialah : kulit dan bulunya, Adapun tharekat itu ialah : darah dan daging, Adapun hakikat itu ialah : urat tulang, Adapun ma’rifat itu ialah : otak dan sumsum".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ adapun yang 4 itu apakah maujudnya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Syareat itu ialah : pendengarannya, Tharekat itu ialah : penglihatannya, Hakikat itu ialah: penciuman, Ma’rifat itu ialah : pengrasanya".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ adapun yang 4 (empat) itu berlainankah Rohnya?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Syariat Itu ialah:Rohani, Tharekat itu ialah:Rahmani, Hakikat itu ialah:Roh Idofi, Ma'rifat itu ialah:Roh Robbani".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
Ya Rasulullah ﷺ :Apakah Tinggi Tiada rendah, Yang Hidup Tiada Mati, Yang Luas Tiada Sempit, Yang benar Tiada Salah, Yang menghadapi tiada membelakangi,Yang manis Tiada pahit, Yang Esa tiada Dua?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Yang tinggi tiada rendah itu Allah, Yang hidup tiada mati itu Allah, Yang besar tiada kecil itu Allah, Yang luas tiada sempit itu Allah, Yang menghadap itu tiada membelakangi itu Allah, Yang suci itu tiada najis itu Allah, Yang manis tiada tiada pahit itu Allah, Yang Esa tiada dua itu Allah

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ dapatkah hamba peroleh ilmu yang dimiliki itu?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Siapa ia sungguh-sungguh mengenal dirinya itulah yang tinggi tiada rendah, Siapa yang merendahkan diri itulah yang besar tiada kecil, Siapa yang mengesakan Allah itulah yang hidup tiada mati, Siapa percaya akan Allah itulah yang suci tiada Najis, Dan barang siapa yang tiada sirik itulah yang manis tiada pahit, Barang siapa yang menafikan hal lain itulah ESA tiada dua".

Sembah Sayyidina Ali RA.:
"Ya Rasulullah ﷺ Apakah hamba dapat memiliki martabat seperti itu?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Duhai Anakku  Ali  tatkala akan makan minum didalam dunia, supaya engkau makan minum beserta Allah. Tatkala akan dudukmu didalam dunia supaya engkau melihat serta Allah. Tatkala akan pendengaranmu didalam dunia supaya engkau mendengar serta Allah. Tatkala akan perkataanmu didalam dunia, supaya engkau berkata-kata serta AllahMatikan dirimu didalam dunia, besok aku bertemu akan Allah".

Sembah sayidina Ali
"Ya Rasulullah ﷺ, apakah iman itu?".

Rasulullah ﷺ lalu bersabda:
"Matinya iman itu agama, guru iman itu ikhlas, dan dahan iman itu cita-cita, dan iman itu SIR, dan cabang iman itu amal, dan daun iman itu kasar tekun dan harap, buah iman itu jo’ah (joah) dan nyawa iman itu kasih (kasihan), iman itu ruh dan iman itu hati, yang mu’min dan iman itu yakin, dan pertahanan iman itu sembahyang, dan syareat iman itu fardhu. Dan tharekat iman itu jalan sempurna, dan hakikat iman itu Esa. Ma’rifat iman itu tetap pada zat wajibal wujud. Adakah syahadat iman itu selain daripada itu. Kepala iman itu akhir (Laillahaillallah) hatinya menyatakan iman dan cahaya iman itu benar, dan kalam iman itu suci, dan nyawa iman itu hidup.
Jantung iman itu jama’ah.
Urat iman itu segala rukun.
Tulang iman itu rukun.
Lutut iman itu sabar.
Dada iman itu amar.
Iga iman itu ikhlas.
Ilmu iman itu sempurna dunia dan akherat.

Wallahu alam bisawwab.

No comments: