Friday, June 29, 2018

Mandul Dan Hakekatnya.

Menurut www.blogdokter.net, Kemandulan atau dalam bahasa kedokteran disebut infertilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pasangan yang gagal untuk hamil dan mempunyai anak setelah berusaha selama setahun. Perempuan yang berhasil hamil namun selalu mengalami keguguran juga bisa disebut mandul.

Dalam suatu Riwayat Rasulullah bersabda :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ - وَاللَّفْظُ لِقُتَيْبَةَ - قَالاَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنِ الأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِىِّ عَنِ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا تَعُدُّونَ الرَّقُوبَ فِيكُمْ ». قَالَ قُلْنَا الَّذِى لاَ يُولَدُ لَهُ. قَالَ « لَيْسَ ذَاكَ بِالرَّقُوبِ وَلَكِنَّهُ الرَّجُلُ الَّذِى لَمْ يُقَدِّمْ مِنْ وَلَدِهِ شَيْئًا ». قَالَ « فَمَا تَعُدُّونَ الصُّرَعَةَ فِيكُمْ ». قَالَ قُلْنَا الَّذِى لاَ يَصْرَعُهُ الرِّجَالُ.
قَالَ « لَيْسَ بِذَلِكَ وَلَكِنَّهُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ »

“Tahukah engkau siapakah orang yangg raqub (mandul) itu ? Mereka lalu menjawab yaitu orang yang tidak beranak. Rasulullah ﷺ menimpali orang raqub (mandul) itu sebenarnya adl orang yg tidak mampu memberikan sesuatu(pendidikan) kepada anaknya“. (HR. Muslim).

Jadi pengertian Mandul (Tidak mempunyai Keturunan) itu kurang tepat. 
Seorang yang Mandul pada saat ini pada hakikatnya adalah para orangtua yang hanya mempunyai anak-anak Biologis dan tidak memiliki anak-anak Ideologis. Para orangtua yang gagal mencetak anaknya untuk menjadi Shalih dan mau berjuang di jalan ALLAH SWT dan Rosul-Nya. .Merekalah orangtua yang Mandul berdasarkan Hadits Nabi Shollolloohu 'Alaihi Wasallam diatas.

Disinilah kita harus mengerti betapa banyak diantara kita yang Mandul. Kita tidak mampu mendidik dan membimbing anak kita, sebab anak-anak lebih banyak dipengaruhi efek negatif dari lingkungan sekitar , kawan-kawannya dan acara TV yang merusak akhlaq anak-anak.

Sehingga anak-anak  bertumbuh kembang tidak menjadi anak yang sholeh dan hanya membawa mudorot kepada Agama Allah,  mereka tumbuh menjadi anak-anak yang suka membangkang karena tidak mengerti dan jauh dari Allah.

Imam Al Qurthubi Rodhiyolloohu 'Anhu berkata: 
"Tidak ada perniagaan yang membahagiakan pandangan laki-laki kecuali ia mendapatkan anak-anaknya menjadi Shalih dan mereka senantiasa memikirkan Agama Allah”.

Jadi, tidak semua anak bisa menjadi investasi Akhirat. Dan tidak banyak orangtua Shalih yang mampu mencetak anak-anaknya menjadi Shalih, sehingga bermanfaat panjang untuk kehidupan orangtuanya di masa tua atau di Akhirat kelak.

Wallahu Alam Bishowab.

No comments: