Sunday, March 11, 2018

Tangisan Rasulullah ﷺ Membuat Malaikat Lupa Bertasbih

Suatu hari ketika Rasulullah ﷺ sedang melakukan tawaf di Ka'bah, lalu Rasulullah ﷺ mendapati seseorang Arab Badui di hadapannya bertawaf sambil berdzikir: 
"Ya Karim ! Ya Karim !".


Rasulullah ﷺ  lalu menirukan orang Arab badui tersebut dan berdzikir:
"Ya Karim ! Ya Karim !".


Kemudian orang Arab Badui itu berhenti lagi di salah satu sudut Ka'bah dan berdzikir lagi:
"Ya Karim ! Ya Karim !".


Rasulullah ﷺ yang berada di belakangnya juga melakukannya lagi dan berdzikir:
"Ya Karim ! Ya Karim !".


Orang Arab Badui itu berasa dirinya seperti di perolok-olok, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya seumur hidupnya.
Orang Arab Badui itu berkata:
"Duhai orang yang tampan, apakah engkau sengaja ingin mengolok-olokku, hanya karena aku ini orang badui?".


Orang Arab Badui itu berkata:
"Kalaulah saja bukan karena ketampanan dan kegagahanmu ini, maka pastinya engkau akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah ﷺ".


Mendengar kata-kata orang badui itu, Rasulullah ﷺ hanya bisa tersenyum, lalu berkata: 
"Tidakkah engkau mengenali Nabimu, duhai orang Arab Badui?".


Orang Arab Badui itu segera menjawabnya dan berkata:
"Tidak".


Lalu Rasulullah ﷺ bertanya kepada Orang Arab Badui itu dan bersabda:
"Jadi bagaimana engkau akan beriman kepadanya?".


Orang Arab Badui itu segera menjawabnya dan berkata:
"Aku percaya dengan segala keyakinanku atas kenabiannya, sekalipun aku ini belum pernah melihatnya dan membenarkan perutusannya walaupun aku juga belum pernah bertemu dengannya" .


Rasulullah ﷺ pun bersabda: 
"Duhai orang Arab Badui, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan kelak akan menjadi penolongmu nanti di akhirat".


Mengetahui  Rasulullah ﷺ yang sedang berada di hadapannya, orang Arab Badui itupun tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata:
"Tuan ini Muhammad Rasulullah ﷺ?".


Rasulullah ﷺ menjawabnya, lalu bersabda: 
"Ya".


Dan secara spontan orang Arab Badui itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah ﷺ.
Melihat hal itu Rasulullah ﷺ lalu menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata: "Duhai orang Arab Badui, janganlah engkau berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya hanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takbur, yang minta dihormati atau diagungkan tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya".

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, lalu berkata, "Ya Muhammad, Tuhan As-Salam telah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: "Katakan kepada orang Arab Badui itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar".

Selepas menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab  Badui itu berkata:
"Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya".


Orang Arab badui berkata lagi:
"Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirah-Nya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawannya Dia".


Mendengar ucapan orang Arab badui itu, maka Rasulullah ﷺ  pun menangis mengingatkan kebenaran akan kata-kata orang Arab badui itu, sehingga sampai mengucurkan air matanya dan Sampai-sampai membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibrilpun turun lagi seraya berkata:
"Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: "Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya kerana tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahawa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti".


Betapa senangnya orang Arab badui itu, karena mendengar berita itu dan seketika itu juga menangis karena tidak kuat lagi menahan rasa terharu.
Wallahu a'lam bishowab.

No comments: