Friday, January 12, 2018

Hakekat Doa

Perintah berdoa sebagaimana Allah SWT berfirman:


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS Al-Mu’min 60).

Allah SWT berfirman:
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ?Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikit lah kamu mengingati(Nya).Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya?” ( QS an-Naml :62)

Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa taqdir yang Allah Ta’aala telah tentukan boleh berubah. Dan faktor yang dapat mengubah taqdir ialah doa seseorang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي)


Bersabda Rasulullah :
Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah Ta’ala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.”(HR Tirmidzi 2065).

Dengan do’a kita akan berharap bahwa taqdir yang Allah Ta’ala tentukan atas diri kita berubah. Hal ini merupakan sebuah berita gembira bagi kita yang selama ini merasa hidup kita hanya diwarnai penderitaan dari waktu ke waktu. Lalu kita akan menjadi orang yang optimis. Sebab keadaan hidup kita yang selama ini dirasakan hanya berisi kesengsaraan dapat berakhir dan berubah. Asal kita tidak berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala dan kita mau bersungguh-sungguh meminta dengan do’a yang tulus kepada Allah Ta'ala Yang Maha Berkuasa.

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala;

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ


“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54)'.

Dengan berdoa, Allah akan senantiasa menolong kita yang tertimpa kesulitan, menolong kita yang didhzalimi , memberi petunjuk kepada kita yang sesat, menyembuhkan kita yang sedang sakit,dan meringankan beban kita yang sedang mendapat cobaan.

Sesungguhnya ketika kita berdoa, maka Allâh menjawab doa kita. Jika kita berdoa lalu berkata:
"Duhai Tuhanku,”.

Maka Allah akan menjawabnya dengan berkata:
“Labbaik hamba-Ku”.

Setiap doa pasti dijawab oleh Allâh SWT. 

Adapun mengenai permintaan yang kita ajukan dalam doa kita, maka Allâh SWT akan melihatnya terlebih dahulu.  Jika saja yang kita minta itu baik dan bermanfaat untuk kita, maka Allâh SWTpasti akan mengabulkanya. Akan tetapi, jika yang kita minta itu cuma membawa kemuharatan untuk kita maka Allâh SWT tidak akan akan mengabulkan doa kita.

Dalam artian Allâh SWT hanya akan memberikan sesuatu hal yang hakekatnya itu pasti membawa manfaat bagi kita semua, Allâh SWT hanya tidak akan memberikan sesuatu yang menurut-Nya buruk meskipun menurut kita baik.

Sesungguhnya apa yang kita pinta itu akan Allah SWT berikan sesuai dengan hahekat-Nya.  Kita ambil sebuah contoh, jika saja anak kita yang masih kecil yang kita sangat sayangi datang menemui kita, lalu meminta sesuatu yang kita anggap akan membahayakan dirinya sedangkan dia tidak tahu bahwa apa yang dia minta itu berbahaya baginya, apa yang akan kita lakukan? 
Apakah kita akan mengabulkan permintaannya atau menolaknya? 

Dengan demikian sesungguhnya penolakan kita sebagai orangtua adalah sebuah pemberian dan anugrah, sebab kita telah mencegahnya dari sesuatu yang akan membahayakan dirinya.

Begitulah salah satu bukti kasih sayang Allâh SWT kepada kita selaku hamba-hamba-Nya.  Allâh SWT selalu memilihkan yang terbaik bagi mereka, sebab Allah SWT menyayangi mereka lebih daripada kasih sayang mereka kepada dirinya sendiri. 

Dan Allah SWT lebih mengasihi dan menyayangi kita lebih daripada kasih sayang kedua orang tua kita.

Wallahu A'lam Bishowab.

No comments: