Tuesday, August 8, 2017

Asal Api Didunia.

Disadur dari kisah yang diceritakan oleh Al-Habib Ubaidillah bin Idrus Al-Habsyi Surabaya (alumnus ribath darul musthafa yaman).

Ketika Nabi Adam عليه السلام diturunkan ke bumi,  Nabi Adam عليه السلام tidak lagi memperoleh makanan secara mudah seperti halnya di syurga.  Nabi Adam عليه السلام harus bekerja keras untuk memperoleh buah-buahan atau daging untuk dimakan.

Ketika  Nabi Adam عليه السلام memperoleh binatang buruan dan menyembelihnya, ternyata tidak bisa langsung dimakan begitu saja karena masih mentah dan tentunya tidak enak. Oleh karenanya  Nabi Adam عليه السلام  berdoa kepada Allah سبحانه و تعالى  agar diturunkan api untuk memasak. maka Allah سبحانه و تعالى  mengutus Malaikat Jibril عليه السلام meminta sedikit api kepada malaikat malik di neraka untuk keperluan Nabi Adam عليه السلام tersebut.

Malaikat Malik عليه السلام berkata: 
“Duhai jibril, berapa banyak engkau menginginkan api?”.

Malaikat Jibril عليه السلام pun menjawabnya lalu berkata: 
“Aku menginginkan api neraka itu seukuran buah kurma”.

Malaikat Malik عليه السلام berkata: 
“Jika saja aku memberikan api neraka itu seukuran buah kurma, maka tujuh langit dan seluruh bumi akan hancur meleleh karena panasnya!”.

Malaikat Jibril عليه السلام pun menjawabnya lalu berkata: 
“Kalau begitu berikan saja kepadaku separuh buah kurma saja”.

Malaikat Malik عليه السلام berkata kembali: 
“Jika aku memberikan seperti apa yang engkau inginkan, maka langit tidak akan menurunkan air hujan setitis pun, dan semua air di bumi akan mengering sehingga tidak ada satupun tumbuhan yang hidup!”.

Malaikat Jibril عليه السلام pun jadi kebingungan, sebanyak apa api neraka yang aman untuk kehidupan di bumi? karena itu Malaikat Jibril عليه السلام berdoa: 
“Ya Allah, sebanyak apa api neraka yang harus aku ambil untuk keperluan adam di bumi?”.

Dan Allah سبحانه و تعالى berfirman: 
“Ambilkan api dari neraka sebesar zarah (satuan terkecil, atom)”.

Maka Malaikat Jibril عليه السلام meminta api neraka kepada malaikat malik sebesar zarah dan membawanya ke bumi. tetapi setibanya di bumi, jibril merasakan api yang sebesar zarah itu masih terlalu panas, maka beliau mencelupkan (membasuhnya) sebanyak tujuh puluh kali ke dalam tujuh puluh sungai yang berbeda. baru setelah itu Malaikat Jibril عليه السلام membawanya kepada Nabi Adam عليه السلام dan meletakkannya di atas gunung yang tinggi.

Tetapi begitu api tersebut diletakkan, gunung tersebut hancur berantakan. tanah, batuan, besi dan semua saja yang ada di sekitar api itu menjadi bara yang sangat panas, dan mengeluarkan asap. bahkan api yang sebesar zarah itu terus masuk menembusi bumi, dan hal itu membuat malaikat jibril khawatir. karena itu ia segera mengambil api tersebut dan membawanya kembali ke neraka.

Bara terbakar yang ditinggalkan itulah yang sampai sekarang ini menjadi sumber api dunia, termasuk yang menjadi magma-magma di semua gunung berapi di bumi ini. tidak bisa dibayangkan bagaimana panasnya api neraka tersebut. kalau bara api dunia itu umumnya berwarna merah, maka bara api neraka itu berwarna hitam kelam, seperti hitamnya gelap malam.

Rasulullah pernah menanyakan tentang keadaan api neraka itu, maka Malaikat Jibril عليه السلام berkata: 
“Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى menciptakan neraka, lalu menyalakan api neraka itu selama seribu tahun sehingga (baranya) berwarna merah. kemudian (allah) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna putih, dan (dia) menyalakannya (menambah panasnya) selama seribu tahun lagi sehingga (baranya) berwarna hitam. maka neraka itu hitam kelam seperti hitamnya malam yang sangat gelap pekat, tidak pernah tenang kobaran apinya dan tidak pernah padam (berkurang) bara apinya.”

wallahu a'lam bishowab.

No comments: