Thursday, January 28, 2016

Kisah nyata: Membaca Surat Yasin Untuk Diri Sendiri Ketika Sakaratul Maut.

Kisah ini terjadi disalah satu kota  Kabupaten di daerah Jawa Tengah. Sebut saja Ibu Fulanah, ibu dari 2 orang anak, seorang istri yang soleha dan wanita yang sangat sederhana. Sedangkan suaminya adalah seorang pekerja serabutan yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan senang sekali main perempuan. Tetapi beliau tetap setia dan menerima suaminya apa adanya dengan ikhlas. Dalam kehidupannya dia tidak pernah mengeluh tentang sempitnya kehidupan didunia. Setiap malam Jum’at  beliau selalu menyempatkan diri untuk membaca surat yasin.

Terakhir saya bertemu beliau pada akhir tahun 2006 pada acara khitanan sepupu saya di daerah Jawa Tengah. Pada saat itu istri saya sedang mengandung anak pertama saat  beliau sedang bantu sohibul hajat, yang kebetulan adalah keponakannya. Tiba-tiba saja istri saya bertanya kepada beliau yang kebetulan sedang menggoreng pia-pia atau bakwan jagung:
“Ini namanya apa ya Bude”.

Deangan ramah beliau menjawab;
“Kalo didaerah sini namanya pia-pia”.

Lalu istri saya bertanya kepada saya:
“Ayah, pia-pia itu apa sih?”.

Sayapun menjawab:
“Pia-pia itu nama lain dari bakwan jagung”

Istri sayapun berkata:”
“Oh gitu ya”.

Selepas dari acara khitanan selesai saya dan istripun bergegas pergi  untuk silaturahim ke mbah putri istri dari istri saya. Dalam perjalanan dari tempat sepupu saya kebetulan berbarengan dengan beliau sekeluarga yang ingin pulang kekediammannya juga. Dan jarak antara rumah beliau dan mbah putri juga tidak terlalu jauh. Tetapi dikarenakan rumah Mbah putri lebih dekat dibanding dengan rumah beliau saya dan istripun turun terlebih dahulu. Dan sekalian berpamitan pulang sama beliau.

Namun sekitar Ramdahan 2007 beliau tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat dirumah sakit setempat. Dan ditunggu oleh suaminya tercinta. Pada suatu waktu dokter meminta agar beliau untuk minum obat. Kebetulan pada waktu itu adalah bulan Ramadhan. Akan tetapi karena beliau sedang puasa maka beliau menolaknya dan berkata:
“ Saya ini sedang puasa jadi saya tidak akan minum obatnya sekarang”.

Lalu dokterpun meminta bantuan dari suaminya agar beliau mau meminum obatnya dan berkata:
“Bapak, saya minta tolong agar bapak bisa membujuk istri bapak untuk meminum obatnya, Saya Khawatir jika beliau tidak mau meminum obatnya sekarang maka hanya akan memperparah kondisinya”.

“OK Dok”. Jawab Suami beliau.

Suaminyapun langsung membujuk beliau untuk meminum obatnya. Tapi lagi-lagi ibu Jum menolak permintaan suaminya. Dan berkata:
“ Saya ini sedang puasa jadi saya tidak akan minum obatnya sekarang, Sesungguhnya  bahwa wajib bagi seorang istri untuk mematuhi apa yang diperintahkan suaminya dalam yang disyari’atkan Allah SWT, namun tidak boleh patuh jika suami memerintahkan kemaksiatan dan yang dilarang oleh Rabb Semesta Alam”.

Setalah itu suaminyapun hanya bisa berdiam diri saja.Tidak lama setelah kejadian itu beliaupun koma tak sadarkan diri hingga berhari-hari lamanya. Dan keluarga beliau memutuskan untuk membawanya  pulang untuk dirawat dirumah saja.

Setibanya keadaan beliau dirumah masih saja koma tak sadarkan diri hingga tetangga-tetangga beliau banyak yang datang membesuk. Dan beberapa tetangganyapun ada yang berinisiatif untuk membacakan surah Yassin secara berjamaah.  Dimulai dengan pembacaan Surah Al-fatihah yang dibaca dengan khusyu. Tetapi keanehan terjadi ketika para jamaah akan memulai untuk membaca surah Yassin. Subhanallah, Allah memilki segala kuasa dan atas izin dan rahmatnya, karena  beliaupun tiba-tiba bangun dari komanya seperti orang yang sehat wal afiat tidak kurang satu apapun. Dan para jamaahpun  terperangah dan sangat terkejut melihatnya terlebih beliau cuma bilang kepada orang-orang yang ada dirumahnya:
“Mari sini saya batu baca yasinan”.

Bagaikan tersihir oleh prilaku beliau tanpa banyak basa-basi orang-orangpun bergegas untuk mengambil  mukena beliau untuk dikenakannya untuk membaca Surah Yasin.
Akhirnya beliau bersama para Jamaah membaca surah yasin bersama-sama hingga selesai pembacaan surah yasin. Akan tetapi beliau tiba-tiba saja langsung tidur kembali dipembaringan dan langsung mangkat saat itu juga. Orang-orang yang ada dirumahpun merasa takjub dan beberapa diantaranya bahkan samapai menitikan air mata.

Lalu beliaupun dimakamkan di komplek pemakaman umum di desanya. Bahkan ketika suaminya meninggalpun berpesan untuk dimakamkan dsisamping istrinya tercinta.


Wallahu A'lam Bishowab.

No comments: