Saturday, November 15, 2014

Kekerasan Kepada Anak-anak


Nabi Muhamad SAW bersabda :
"Janganlah kamu memukul anak- anak kamu di sebabkan mereka menangis (Dalam masa satu tahun pertama). Karena pada empat bulan pertama kelahirannya Ia bersyahadat LAA ILAAHA ILLALLAH. Pada empat bulan kedua pula ia bersholawat kepadaku Dan pada empat bulan seterusnya pula ia mendoakan kebaikan kedua orangtuanya. ( H.R. Abdullah Ibnu Umar RA. )




Nabi Muhamad SAW menjelaskan bahwa tangisan anak di waktu kecil pada bulan pertama adalah tanda ia bertauhid kepada Allah SWT dan empat bulan kedua pula ia membacakan sholawat kepada Nabi Muhamad SAW dan empat bulan seterus nya ia mendoakan kebaikan dan memohon ampunan untuk kedua orangtuanya.

Paul Frick dari Universitas peniliti dari New Orleans, AS mengatakan, memukul anak-anak kecil (spanking) dapat menyebabkan anak mengalami gangguan emosional dan perilaku. Anak-anak yang sering dipukul menunjukkan tanda-tanda depresi atau kepercayaan diri yang rendah.  Bahkan anak-anak tidak memahami bahwa tindakannya itu adalah salah dan harus memperbaiki perilakunya. 

Sejumlah penelitian juga membuktikan anak juga bisa berperilaku baik, kooperatif dan sopan tanpa pernah mendapat hukuman fisik. Kini, cara pendisiplinan anak tanpa kekerasan dan mulai banyak digunakan adalah metode time out. Cara ini bertujuan untuk mengajarkan kemampuan mengatasi dan mengurangi tindakan negatif. Anak bisa menenangkan diri setelah menghadapi situasi tidak menyenangkan, tapi tetap harus dilakukan dengan tepat.

Secara psikologis menurut Michael MacKenzie peneliti dari Columbia University School of Social Work di New York menyatakan dampak melakukan kekerasan pada anak akan menciptakan dampak yang berkepanjangan. Ini bukanlah hanya semata masalah jangka pendek yang akan hilang dari waktu ke waktu. Efeknya juga jauh lebih kuat, terutama pada anak-anak yang dipukul pantatnya lebih dari dua kali seminggu. Dampak negatif melakukan kekerasan kepada anak-anak Kecil adalah sebagai berikut: 
  • Melakukan kekerasan kepada anak-anak hanya akan mengarahkan mereka untuk menjadi orang yang suka melakukan kekerasan juga . karena banyak hasil riset yang menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dipukul akan memiliki perilaku agresif dan menyimpang setelah mereka beranjak dewasa. Anak-anak secara alami belajar bagaimana harus bersikap melalui pengamatan dan meniru orangtua mereka. Makanya jika kita suka Melakukan kekerasan kepada anak, suatu saat ketika mereka dewasa nanti, mereka pun akan menganggap bahwa kekerasan itu memang boleh dilakukan. Dan tanpa sadar, mereka juga akan melakukan hal yang sama kepada anak-anaknya. Maka melakukan kekerasan pada anak, akan menjadi semacam siklus seumur hidup yang jika tidak diputus, akan berulang terus pada beberapa generasi berikutnya. 
  • Hukuman kekerasan fisik hanya akan membuat anak-anak tidak konsentrasi untuk belajar sebagaimana seharusnya menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif dan lebih manusiawi. Anak-anak yang dihukum hanya akan memendam perasaan marah dan dendam. Anak-anak yang dipukul orangtuanya pun sulit untuk belajar bagaimana menghadapi situasi yang serupa di masa depan. 
  • Hukuman untuk anak-anak dengan cara kekerasan bisa mengganggu ikatan emosi antara orangtua dan anak. Ikatan yang kuat seharusnya didasari atas cinta dan saling menghargai. Pukulan anda, akan membuat anak merasa tidak dihargai. Padahal harga diri yang positif, adalah aset bagi anak untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat secara psikis.Mungkin saat Anda memukul anak, dan si anak kemudian menuruti perkataan Anda, tetapi apa yang dilakukannya itu hanya karena dia takut. Sikap itu pun tidak akan bertahan lama karena pada akhirnya anak akan memberontak lagi. 
  • Pada anak yang mudah marah dan frustasi, kebiasaannya itu tidaklah terbentuk dari dalam dirinya. Kemarahan tersebut sudah terakumulasi sejak lama, sejak orangtuanya mulai memberinya hukuman dengan kekerasan. Mungkin pada awalnya hukuman itu memang sukses membuat anak bersikap baik. Namun, saat si anak beranjak remaja dan menjadi dewasa, hukuman itu malah menjadi semacam bahaya laten, yang jika ada masalah yang menjadi triggernya, tingkah laku kita saat menghukumnya malah menjadi bumerang buat kita sendiri. 
  • Hukuman fisik bisa membuat anak menangkap pesan yang salah yaitu ‘tindakan itu dibenarkan’. Mereka merasa memukul orang lain yang lebih kecil dari mereka dan kurang memiliki kekuatan, adalah diperbolehkan. Saat dewasa, anak ini akan tumbuh menjadi orang yang kurang memiliki kasih sayang pada orang lain, empatinya menjadi kurang berkembang dan selalu merasa takut pada orang yang lebih kuat dari mereka. 
  • Bercermin kepada orangtuanya, anak-anak akan mendefinisikan bahwa dengan kekerasan adalah merupakan cara yang efektif untuk mengekspresikan perasaan dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu,  ketahuilah memukul anak-anak bukanlah sebuah cara yang tepat untuk mendidik mereka atau membuat mereka jadi orang yang lebih baik. 
Nabi Muhamad SAW Bersabda :
"kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin di antara manusia dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga serta anak-anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak adalah pemimpin bagi harta tuannya dan dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang tentang kepemimpinannya" (HR Bukhari)

Dari beberapa sumber.

No comments: